A. PENGERTIAN MYELOGARAFI
Myelografi adalah
pemeriksaan secara radiologis dari medulla spinalis dengan menyuntikan media
kontras positif ke dalam ruang sub arakhnoid. Tujuan pemeriksaan myelografi
untuk memperlihatkan kelainan-kelainan pada :
·
Ruang
sub araknoid
·
Syaraf
perifer
·
Medulla
spinalis
B.
TEKNIK
PEMERIKSAAN MYELOGRAFI
1.
Tepi
atas os illeum ditarik garis lurus ke arah tulang belakang kemudian di
desinfektan ( dari sentarl ke luar ) dengan menggunakan alkohol kemudian
betadine.
2.
Setelah kering dicari diskus intervertebralis
lumbal 3 – 4, ditusuk dengan jarum fungsi sampai keluar liquor cerebru spinalis
(LCS).
3.
Kemudian
dimasukkan media kontras 10 – 12 cc tergantung dengan kondisi pasien yang
diperiksa
Yang harus diperhatikan : kesterilan alat tusuk, daerah yang ditusuk, media kontras yang hendak dimasukkan.
Yang harus diperhatikan : kesterilan alat tusuk, daerah yang ditusuk, media kontras yang hendak dimasukkan.
C. INDIKASI
§
Tumor
Ekstra dural, intra dural yang terbagi atas medullar, ekstra medullar.
§
Pecahan
tulang
§
Bengkak
karena luka trauma
§
Hernia
Nukleus Pulposus ( HNP ), yaitu suatu keadaan di mana terjadi penonjolan diskus
intervertebralis ke arah posterior.
§
Tumor
sekunder ( metastease )
D.
KONTRA
INDIKASI
·
Tekanan
intra fena kranial meninggi
·
Infeksi
pada daerah tusukan
·
Alergi
terhadap bahan kontras
·
Kesadaran
menurun
·
LCS
bercampur darah
E.
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
a.
Persiapan Pasien
·
Jika
pasien wanita, tanyakan apakah pasien hamil.
·
Tanyakan
apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya.
·
Tanyakan
apakah pasien mempunyai riwayat asma.
·
Penandatanganan
informed consent.
·
Melepaskan
benda-benda logam pada daerah yang akan diperiksa.
·
Pasien
puasa: selama 5 jam sebelum pemeriksaan.
·
Pasien
diberi penjelasan tentang prosedur pemeriksaan.
·
Dibuat
plain foto posisi AP dan lateral pada daerah yang akan diperiksa.
Premedikasi
: diberikan obat sedatif, yaitu kombinasi dari 10 mg Drop ridol & 0,15 mg
b. Persiapan Alat Dan Bahan
·
Pesawat
sinar X
·
Kaset
yang berisi film
·
Marker
L dan R
·
Baju
penderita dan duk lobang steril
·
Spuit
10 ml dan 20 ml
·
Jarum
spina beberapa ukuran
·
Kasa
steril
·
Kapas
steril
·
Alkohol
·
Yodium
( Betadine )
·
Media
kontras yang digunakan
·
Obat
anti hestamin
·
Konrentan
·
Kergaji
ampul
·
Gunting
dan plester
·
Tensimeter,
thermometer
c. Proyeksi
Pemotretan
Myelografi dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik radiografi konvensional ataupun dengan
fluoroskapi. Sebelum pemeriksaan myelografi dilakukan dibuat terlebih dahulu foto
pendahuluan ( polos ) dari vertebre dengan proyeksi AP dan lateral. Apabila
foto pendahuluan taelah baik / informatif yang dinyatakan oleh radiolog,
pemeriksaan diteruskan dengan penyuntikkan media kontras.
Pengambilan foto setelah pemasukkan media kontras tergantung klinis penderita dan permintaan dokter pengirim
Pengambilan foto setelah pemasukkan media kontras tergantung klinis penderita dan permintaan dokter pengirim
1.
Proyeksi
Lateral
ü
Tujuan
:
untuk melihat kedalaman jarum
yang menusuk ke dalam diskus intervertebralis menembus Medula Spinallis
ü
Posisi
Pasien :
Pasien lateral recumbent, kepala
di atas bantal, knee fleksi, di bawah knee dan ankle diberi pengganjal.
ü
Posisi
Obyek :
Atur MSP tegak lurus kaset/meja
pemeriksaan (jika pakai buki),pelvis dan tarsal true lateral,letakkan
pengganjal yang radiolussent di bawah pinggang agar vertebra lumbal sejajar
pada meja (palpasi prosessus spinosus).
ü
FFD
: 100 cm
ü
CR
: Tegak lurus kaset
ü
CP
: Setinggi L3 (palpasi lower costal margin/4 cm di atas crista iliaka)
ü
Eksposi
: Ekspirasi tahan nafas
ü
Kriteria
:
·
Tampak
gambaran jarum yang menusuk bagian diskus intervertebralcontras dan menembus
Medula Spinallis
·
Tampak
gambaran Medula Spinallis telah terisi zat contras.
·
Tampak
foramen intervertebralis L1 – L4, Corpus vertebrae, space intervertebrae,
prosessus spinosus tidak ada
2.
Proyeksi
Antero Posterior(AP)
ü
Tujuan
:
Untuk melihat zat contas yang
telah terisi contras media
ü
Posisi
Pasien :
Pasien tidur supine, kepala di
atas bantal, knee fleksi
ü
Posisi
Obyek :
Atur MSP tegak lurus kaset/meja
pemeriksaan (jika pakai buki),letakkan kedua tangan diatas dada,tidak ada
rotasi tarsal / pelvis.
ü
FFD
: 100 cm
ü
CR
: Tegak lurus kaset
ü
CP
:
·
Setinggi
Krista iliaka (interspace L4-L5) untuk memperlihatkan lumbal sacrum dan
posterior Cocygeus.
·
Setinggi
L3 (palpasi lower costal margin/4 cm di atas crista iliaka) untuk
memperlihatkan lumbal.
ü
Eksposi
: Ekspirasi tahan nafas.
ü
Kriteria
:
Tampak vertebra lumbal, space intervertebra, prosessus spinosus dalam satu garis pada vertebra, prosessus transversus kanan dan kiri berjarak sama.
Tampak vertebra lumbal, space intervertebra, prosessus spinosus dalam satu garis pada vertebra, prosessus transversus kanan dan kiri berjarak sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar