Rabu, 05 Februari 2014

Myelografi


A.   PENGERTIAN MYELOGARAFI
Myelografi adalah pemeriksaan secara radiologis dari medulla spinalis dengan menyuntikan media kontras positif ke dalam ruang sub arakhnoid. Tujuan pemeriksaan myelografi untuk memperlihatkan kelainan-kelainan pada :
·         Ruang sub araknoid
·         Syaraf perifer
·         Medulla spinalis

B.     TEKNIK PEMERIKSAAN MYELOGRAFI
1.      Tepi atas os illeum ditarik garis lurus ke arah tulang belakang kemudian di desinfektan ( dari sentarl ke luar ) dengan menggunakan alkohol kemudian betadine.
2.       Setelah kering dicari diskus intervertebralis lumbal 3 – 4, ditusuk dengan jarum fungsi sampai keluar liquor cerebru spinalis (LCS).
3.      Kemudian dimasukkan media kontras 10 – 12 cc tergantung dengan kondisi pasien yang diperiksa
Yang harus diperhatikan : kesterilan alat tusuk, daerah yang ditusuk, media kontras yang hendak dimasukkan.

C.     INDIKASI
§  Tumor Ekstra dural, intra dural yang terbagi atas medullar, ekstra medullar.
§  Pecahan tulang
§  Bengkak karena luka trauma
§  Hernia Nukleus Pulposus ( HNP ), yaitu suatu keadaan di mana terjadi penonjolan diskus intervertebralis ke arah posterior.
§  Tumor sekunder ( metastease )

D.      KONTRA INDIKASI
·         Tekanan intra fena kranial meninggi
·         Infeksi pada daerah tusukan
·         Alergi terhadap bahan kontras
·         Kesadaran menurun
·         LCS bercampur darah

E.     PROSEDUR PEMERIKSAAN
a.        Persiapan Pasien
·         Jika pasien wanita, tanyakan apakah pasien hamil.
·         Tanyakan apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya.
·         Tanyakan apakah pasien mempunyai riwayat asma.
·         Penandatanganan informed consent.
·         Melepaskan benda-benda logam pada daerah yang akan diperiksa.
·         Pasien puasa: selama 5 jam sebelum pemeriksaan.
·         Pasien diberi penjelasan tentang prosedur pemeriksaan.
·         Dibuat plain foto posisi AP dan lateral pada daerah yang akan diperiksa.
Premedikasi : diberikan obat sedatif, yaitu kombinasi dari 10 mg Drop ridol & 0,15 mg

b.      Persiapan Alat Dan Bahan
·         Pesawat sinar X
·         Kaset yang berisi film
·         Marker L dan R
·         Baju penderita dan duk lobang steril
·         Spuit 10 ml dan 20 ml
·         Jarum spina beberapa ukuran
·         Kasa steril
·         Kapas steril
·         Alkohol
·         Yodium ( Betadine )
·         Media kontras yang digunakan
·         Obat anti hestamin
·         Konrentan
·         Kergaji ampul
·         Gunting dan plester
·         Tensimeter, thermometer

c.       Proyeksi Pemotretan
Myelografi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik radiografi konvensional ataupun dengan fluoroskapi. Sebelum pemeriksaan myelografi dilakukan dibuat terlebih dahulu foto pendahuluan ( polos ) dari vertebre dengan proyeksi AP dan lateral. Apabila foto pendahuluan taelah baik / informatif yang dinyatakan oleh radiolog, pemeriksaan diteruskan dengan penyuntikkan media kontras.
Pengambilan foto setelah pemasukkan media kontras tergantung klinis penderita dan permintaan dokter pengirim
1.      Proyeksi Lateral
ü  Tujuan :
untuk melihat kedalaman jarum yang menusuk ke dalam diskus intervertebralis menembus Medula Spinallis
ü  Posisi Pasien :
Pasien lateral recumbent, kepala di atas bantal, knee fleksi, di bawah knee dan ankle diberi pengganjal.
ü  Posisi Obyek :
Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan (jika pakai buki),pelvis dan tarsal true lateral,letakkan pengganjal yang radiolussent di bawah pinggang agar vertebra lumbal sejajar pada meja (palpasi prosessus spinosus).
ü  FFD : 100 cm
ü  CR : Tegak lurus kaset
ü  CP : Setinggi L3 (palpasi lower costal margin/4 cm di atas crista iliaka)
ü  Eksposi : Ekspirasi tahan nafas
ü  Kriteria :
·         Tampak gambaran jarum yang menusuk bagian diskus intervertebralcontras dan menembus Medula Spinallis
·         Tampak gambaran Medula Spinallis telah terisi zat contras.
·         Tampak foramen intervertebralis L1 – L4, Corpus vertebrae, space intervertebrae, prosessus spinosus tidak ada


2.      Proyeksi Antero Posterior(AP)
ü  Tujuan :
Untuk melihat zat contas yang telah terisi contras media
ü  Posisi Pasien :
Pasien tidur supine, kepala di atas bantal, knee fleksi
ü  Posisi Obyek :
Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan (jika pakai buki),letakkan kedua tangan diatas dada,tidak ada rotasi tarsal / pelvis.
ü  FFD : 100 cm
ü  CR : Tegak lurus kaset
ü  CP :
·         Setinggi Krista iliaka (interspace L4-L5) untuk memperlihatkan lumbal sacrum dan posterior Cocygeus.
·         Setinggi L3 (palpasi lower costal margin/4 cm di atas crista iliaka) untuk memperlihatkan lumbal.
ü  Eksposi : Ekspirasi tahan nafas.
ü  Kriteria :
Tampak vertebra lumbal, space intervertebra, prosessus spinosus dalam satu garis pada vertebra, prosessus transversus kanan dan kiri berjarak sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar