Selasa, 14 Januari 2014

Arthrography



Arthrography adalah pemeriksaan radiologi interventional dengan menggunakan media kontras pada synovial joint dan struktur jaringan lunak disekitarnya, misalnya hip, knee, ankle, shoulder, wrist & TMJ, tetapi yang paling sering dilakukan pemeriksaan adalah pada knee joint dan shoulder joint.

a.    Tujuan Pemeriksaan 
Adapun tujuannya :
  • Mengidentifikasi abnormalitas soft tissue (pada tear akut dan kronik) identify abnormalities (e.g., acute and chronic tears) seperti ligaments, cartilage, dan joint capsules.
  • Mendeteksi kerusakan internal joint
  • Mendeteksi kerusakan akibat recurrent dislocations joint
  •  Menampakkan synovial cysts
  •  Menampakkan joint capsule, rottator cuff (dibentuk oleh gabungan tendon dari 4 major muskulus shoulder, long tendon pada biceps muscle dan articular cartilage

b.    Anatomi dan Fisiologi
1.    Knee Joint

  • Pada setiap bagian akhir tulang dilapisi dengan lapisan kartilage untuk melindungi knee. Umumnya knee terdiri dari long bone, muscle, ligamen dan tendon.
  • 2 kelompok muscle yang menyusun knee terdiri dari quadriceps muscle(berokasi pada bagian depan thigh), yang berfungsi meluruskan tungkai. Serta hamstring muscle (berlokasi pada bagian belakang thigh), berfungsi menekuk tungkai.
  • Tendon merupakan jaringan keras yang menghubungkan muscle dan tulang. Ligament merupakan elastic band pada jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang. Beberapa ligamen knee berfungsi menstabilkan dan melindungi joint, sedangkan ligamen lainnya membatasi pergerakan dari tibia.


2.    Shoulder Joint

 
  • Tulang: clavicula, Scapula, dan humerus.
  • Joint : memfasilitasi pergerakan, termasuk acromioclavicular joints dan shoulder joint (glenohumeral joint) yang memfasilitasi pergerakan ke depan, circular dan ke belakang pada shoulder.
  • Ligament shoulder terdiri dari joint capsule (kelompok ligaments yang menghubungkan humerus dengan socket shoulder joint pada scapula untuk mengstabilisasi acromion, dan ligamen yang menghubungkan clavicula dengan scapula yang disambung dengan coracoid process.
  • Acromion : roof shoulder yang dibentuk oleh bagian dari scapula.
  • Rotator cuff : terdiri dari dari tendon
  • Bursa : fluid-filled sac berlokasi antara tulang, ligamen atau struktur lainnya. Pada shoulder, bursa berlokasi antara lapisan-lapisan muscle pada rotator cuff.


c.    Indikasi Pemeriksaan

Arthrography dilakukan bila :
- Terdapat nyeri yang persistent dan unexplained pain
- Rasa tidak nyaman
- Dysfunction pada joint


d.    Persiapan Pemeriksaan 
  1. Informasikan prosedur pemeriksaan kepada pasien
  2. Pasien diminta menandatangani Informed Consent
  3. Minta pasien untuk menginformasikan apakah yang bersangkutan mempunyai alergi atau sensitif terhadap medikasi lokal atau general anestesi, media kontras, iodium, seafood, atau latex
  4. Minta pasien untuk menginformasikan apabila yang bersangkutan hamil atau kemungkinan hamilMinta pasien menginformasikan segala obat-obatan atau herbal suplemen yang sedang dikomsumsi.

e.    Prosedur Pemeriksaan

  1. Minta pasien untuk berganti pakaian dengan baju pasien dan melepaskan barang-barang yang dapat mengganggu radiograf
  2. Posisikan pasien di atas meja pemeriksaan
  3. Lakukan foto polos pada sendi yang akan diperiksa untuk perbandingan
  4. Kulit disekitar joint yang akan diperiksa ditutup dengan steril drape dan dibersihkan dengan antiseptic solution
  5. Area disekitar joint disuntikkan likal anestesi
  6. Aspirasi cairan joint dengan syringen, selanjutnya media kontras disuntikkan
  7. Setelah injeksi, minta pasien menggerakan joint sehingga media kontras bisa didistribusikan ke seluruh joint
  8. Radiograf diambil sesuai kebutuhan dan organ yang diperiksa

f.    Post Prosedur

  1. Informasikan kemungkinan adanya swelling dan instruksikan untuk mengkompres dengan es bila dalam 1 atau 2 hari tidak hilang atau minta pasien konsultasi ke dokter
  2. Pasien bisa diberikan penghilang rasa sakit. Namun aspirin dapat meningkatkan kemungkinan pendarahan
  3. Untuk knee, elastic bandage dipasang selama beberapa hari
  4. Minta pasien menginformasikan apabila mengalami :
  • Fever
  • Radness, swelling, bleeding, pada lokasi injeksi
  • Peningkatan rasa nyeri pada tempat injeksi
     5. Pasien dapat menghentikan dietnya kecuali dokter mengintruksikan hal lainnya

g.    Persiapan Alat dan Bahan

•    Pesawat x-ray dengan fluoroscopy.
•    Arthrogram tray :
–    1 buah syringe 50 cc atau 2 buah syringe 20 cc
–    Needle (18g ,21g ,22g, dan 25g)
–    Kain Kassa
–    Sterile Drape
–    Prep Sponge
–    5 ml lokal anastesi, misal Xylocaine
–    Sarung tangan steril
–    Larutan antiseptic, misal Betadine
–    Razor
–    Media Kontras
–    Ace Bandage


h.    Teknik Pemeriksaan

1.    Knee Arthrography
- Pemasukan Media Kontras :
  • Sisi knee yang akan dimasukkan media kontras dicukur dengan razor dan dibersihkan dengan prep sponge serta dioleskan antiseptic
  • Dikeringkan dengan gauze sponge dan ditutup dengan drape
  • Media kontras positif disiapkan pada syringe sebanyak 5 ml dengan jarum 18
  • Lokal anestesi disuntikkan menggunakan jarum 21-25
  • Penyuntikkan dapat dilakukan secara retrupatellar lateral atau medial
  • Jarum 20 gauge dimasukkan, selanjutnya cairan sendi diambil dan diuji ke lab (normal atau tidak normal dilihat dari warna)
  • Media kontras dimasukkan. Bila dual media kontras diperluka, gunakan syringe 50 cc
  • Setelah media kontras dimasukkan, gunakan Ace bandage pada distal femur untuk mengobliterasi bagian supraparellar bursae
- Proyeksi Pemotretan
Spot Filming Methot
  • Series spot foto, dimana radiolog menggerakkan knee sebesar 20º setiap pengambilan
  • Maka ada 9 spot foto dari masing-masing sisi miniscus
Radiografi Konvensional
  • Proyeksi AP dan Lateral Knee
Horizontal Beam
  • Pada setiap eksposure, knee diputar sebesar 30º sehingga ada 6 foto pada setiap meniscu


 


 2.    Shoulder Arthrography

- Fungsi
Menampakkan joint capsule, rottator cuff (dibentuk oleh gabungan tendon dari 4 major muskulus shoulder, long tendon pada biceps muscle dan articular cartilage.

- Penyuntikkan Media Kontras
  • Sama dengan prosedur arthrography lainnya
  • MK : single or dual kontras
–    Single    : 10-12 cc positive medium, seperti Renografin M-60
–    Dual     : 3-4 cc positive medium dan 10-12 cc negative medium


- Proyeksi Pemotretan
  • Standar    : AP shoulder dengan internal dan eksternal rotation
  • Tambahan    : Proyeksi glenoid fossa, transaxillary dan bicipidal groove



i.    Resiko
  • Infeksi dari pucture side dimana media kontras disuntikkan
  • Reaksi alergi akibat media kontras, namun sangat jarang ditemukan karena substansi tidak disuntikkan secara intra vena
  • Arthrography tidak direkomendasikan pada pasien dengan arthritis atau dengan joint infections

j.    Keterbatasan Arthrography 
  1. Sebagian cairan dari manset rotator mungkin tidak terdeteksi
  2. Beberapa luka pada joint tidak dapat terdeteksi selama arthrography konvensional termasuk cairan dari tulang rawan yang dapat ditemukan di dalam dan disepanjang tepi beberapa sendi, memar tulang tetangga dan cedera di ligamen luar sendi
  3. MRI mungkin dapat dilakukan setelah arthrography untuk lebih mengevaluasi jenis cedera


Tidak ada komentar:

Posting Komentar